Array yaitu kumpulan dari beberapa cell yang
tersebar pada suatu kolom, baris atau pada beberapa baris dan kolom
(multi columns and rows). Ilustrasinya dapat dilihat sebagai berikut.
Array Formula adalah formula yang berfungsi untuk data range atau multi cell (cell-cell tunggal) maka setiap operasi dasar dapat digunakan array formula ini, tapi notasi dan entri antara satu formula dengan formula lainnya sedikit berbeda. Pada beberapa istilah, array formula disebut dengan CSE Formula (Control+ Shift +Enter Formula). Array Formula sering digunakan dalam pemprograman jadi bila anda seorang programing maka hal ini sudah biasa dikenal. Akan tetapi oprasi fungsi Array Formula pada Excel sedikit berbeda dalam bentuk konsepnya. Berikut contoh penggunaan operasi fungsi Array Formula yang dikemas dalam bentuk interaktif.
- Buka Microsoft Excel dan buat satu workbook baru.
- Isilah worksheet dengan data seperti pada gambar berikut.
3. Isi cell-cell pada kolom SubTotal berdasarkan
perkalian dari kolom Jumlah dan Harga buatlah selection pada range E2:E5 yang berada di bawah kolom SubTotal.
4. Ketik formula =C2:C5*D2:D5, jangan tekan tombol apapun setelah Anda melengkapi
formula tersebut.
5. Eksekusi formula tersebut
sebagai array formula dengan menekan tombol keyboard CTRL + SHIFT + ENTER (CSE). Posisi tombol terlihat warna kuning pada gambar screenshot keyboard berikut ini.
6. Eksekusi tombol CSE akan terlihat seperti
gambar berikut. Perhatikan formula telah diapit oleh pasangan kurung kurawal { … }. Ini menandakan bahwa range
cell sudah dianggap sebagai array formula.
7. Arahkan cursor ke cell E2:E5, maka akan mendapatkan formula yang sama.
8. Pilih salah satu
cell dari E2:E5 lalu hapus dengan menekan
tombol Delete. Akan terjadi error dengan pesan seperti berikut – You cannot change part of an array. Ini artinya range dari Array Formula
adalah satu kesatuan dan tidak dapat dihapus secara individual.
Penggunaan
array formula di atas, terlihat bahwa hasil eksekusi berupa array atau terdiri
dari beberapa cell sebagai satu kesatuan (Multi-Cell
Formula).
Akan
tetapi array formula tidak selalu menghasilkan multi-cell melainkan
satu cell saja (Single-Cell Formula).
Kedua jenis
ini sama, karena pada bagian formulanya terdapat array yang dijadikan sebagai input
bagi operator. Lebih jelasnya bisa di lihat pada gambar berikut ini.
Contoh Single-Cell Formula
1. Tempatkan cursor pada cell E6. Masukkan
formula =SUM (C2:C5*D2:D5) pada cell tersebut
dan tekan tombol Control + Shift +Enter.
2. Hasilnya
tampak seperti pada gambar di bawah ini. Terlihat bahwa formula diapit oleh kurung
kurawal sebagai tanda itu adalah array formula. Perhatikan bahwa formula ini
langsung menghitung berdasarkan hasil perkalian array C2:C5 dan D2:D5.
Contoh Conditional Average Formula
1. Pada worksheet ini kita akan menghitung rata-rata
nilai subtotal untuk produk non telur. Dengan cara lakukan perubahan pada worksheet sebelumnya sehingga tampak seperti
pada gambar berikut.
2. Pada cell F7 tekan tombol Ctrl + Shift + Enter lalu masukan formula berikut ini =AVERAGE(IF(C2:C5=”Tidak”,D2:D5*E2:E5)).
Formula ini akan menyaring kategori yang bukan telur (nilai “Tidak”
pada kolom C), dan kemudian menghitung rata-rata dari sub total
yang dihitung dari perkalian Jumlah dan Harga (kolom D danE).
Hasilnya akan terlihat seperti pada gambar berikut.
Keuntungan Menggunakan Array Formula
- Setiap cell dari hasil Multi-Cell memiliki formula yang sama (konsisten).
- Setiap cell dari hasil Multi-Cell tidak dapat dihapus atau diedit sebagian. Dengan demikian kita dapat melakukan proteksi terhadap formula yang diberikan (Lebih Aman).
- Setiap menghitung nilai total maupun rata-rata tidak diperlukan field SubTotal (Intermediate Field/Efisiensi).
Boleh juga pengertian tentang array formulanya jadi bikin nambah pengetahuan gue..
ReplyDelete